Profile Usaha Rumah Makan Masakan Minang

Profile Usaha - Jakartadiplomats.com - Agung Suyono - Menikmati makanan di rumah makan masakan Minang atau Makanan Masakan Padang adalah suatu kebiasaan dan keinginan hampir kebanyakan orang Indonesia. Tidak heran jika kemudian makanan masakan Minang atau Makanan Padang terutama Rendang menjadi Makanan Yang Paling Favorite atau dinikmati oleh semua orang Indonesia dan bahkan kini Masakan Minang atau Masakan Padang menjadi Masakan Paling Nikmat di Dunia. Ketika sedang menunggu Kapal Feri penyebrangan di Pelabuhan Bakauheni di Lampung saya akhirnya merasa lapar dan ingin mengisi perut ini di rumah makan atau warung makan yang ada di Pelabuhan tersebut.

    Setelah terbangun sekitar jam 01.an tengah malam dan ke toilet serta menunaikan ibadah shalat tahajud dimushola saya mencari makanan di deretan warung makan di Pelabuhan Bakauheni tersebut dan pilihan jatuh ke sebuah Rumah Makan bernama Bundo Kanduang . Ketika ditanya oleh penjaga rumah makan itu saya mau makan apa saya bilang saya mau makan nasi telor balado atau telor berbumbu pedas atau sambal. Maka mulailah saya menikmati seporsi nasi putih dengan sambal hijau dan lalap daun singkong rebus serta telur rebus bulat sampai setengah porsi kaerena mungkin nasi putih yang disajikan terlalu banyak. Sambil makan saya sempat mendengar percakapan antara penjaga rumah makan itu dengan seorang lelaki yang kemduian mengungkapkan tentang perkawinan atau pernikahan dengan istri kedua atau ketiga alias topik pembicaraannya sekitar poligami. Percakapan itu sempat saya timpali dengan beberapa sahutan soal perkawinan dan pernikhan dengan istri kedua atau ketiga. Menurut pembicara yang juga tamu di rumah makan tersebut Pernikhan dan perkawinan dengan istri keuda atau ketiga sebisanya dihindarkan karena itu sebenarnya hanyalah mengikuti hawa nafsu tuturnya. Terutma menurut lelaki itu lagi apabila perkawinan dan pernikahan itu dilakukan dengan seorang gadis atau perawan.

    Lain halnya jika perkawinan dan pernikahan dengan istri kedua atau ketiga itu dilakukan dengan seorang wanita yang membutuhkan bantuan atau pertolongan baik dari material maupun immaterial atau kebutuhan lahir dan batin misalnya seorang janda . Setelah pembicaraan soal perkawinan atau pernikhan itu selesai lelaki itu kemudian pergi dengan pernyataan yang menyebut bahwa perkawinan atau pernikahan dengan istri kedua dan ketiga adalah hal yang wajar bagi seorang lelaki bukan hanya karena alasan mengikuti sunnah atau contoh dari Nabi Muhammad bagi penganut iman islam . Saya yang sudah selesai menyantap makan malam atau makan tengah malam menjelang pagi iyu kemudian terlibat dengan percakapan dengan sang penjaga rumah makan Masakan Minang atau Padang itu. Didi namanya mnceritakn asala usul dan riwayat hidupnya yang juga pernah mengalami kegagalan dalam berumah tangga dengan istrinya setelah memiliki anak ketika anak itu seorang wanita masih berusia dua tahun. Dalam pembicraan kami selanjutnya Didi yang katanya berasal dari Palembang itu telah banyak belajar tentang maskan Minang atau Padang sejak masih remaja dari pengalamannya bekerja dengan beberpa pemilik rumah makan masakan Minang. Ketika saya bertanya apakah cukup buka usaha rumah makan maskan Minang seperti itu dengan modal 100 juta. Didi langsung terlihat antusias berbicara dengan saya tentang usaha rumah makan Minang itu.

    Apaplagi ketika saya ceritakan bahwa anak saya seorang sarjana tata boga yang saya dorong agar berwira swasta dibidang kuliner terutama membuka rumah makan masakan Minang atau Padang. Keluarlah cerita tentang pengalamannya soal Bumbu Masakan Minang yang ada 17 macamnya dan bagaimana memulai sebuah usaha rumah makan Minang seperti memilih Lokasi Tempat Usaha, Mmemilih Tukang amsak,para karyawan hingga pembagian keuntungan atau hasil usaha dengan pemilik rumah makan masakn Minang tersebut. Pembicaraan terhenti ketika bebrapa orang mulai memasuki rumah makan Bundo Kanduang di Pelabuhan Bakauheni tersbut dan mereka juga menikmati makanan disitu sampai akhirnya terciptanya tulisan ini Semoga menginspirasi.

Posting Komentar

0 Komentar