Ketika Penulis Hadir di GBK |
JAKARTADIPLOMAT.com - Setelah Penyidik menanyakan apakah wanita asing berkulit gelap itu menjawab siap maka dilanjutkan proses verbal penulisan Berita Acara Pemeriksaan atasnya. Sebelum dilanjutkan pertanyaan oleh penyidik datanglah seorang seorang atasan para penyidik itu dan langsung menyatakan kepada siwanita asing berkulit gelap itu jika kamu jujur saya bisa menolong kamu kembali kenegaramu /
Lalu wanita asing menanggapi bagaimana caranya saya akan dikembalikan ke negara saya ,kemudian
ditegaskan oleh Sang komandan Ya ceritakan lah sejujurnya yang kamu ketahui siapa Boss dibalik pe
nyelundupan Narkoba jenis Sabu lebih dari 5 Kg itu ? Dia lah yang kita kejar sebagai Target
Penangkapan Selanjutnya I dont know begitu jawab wanita negro itu.
Tetapi si wanita negro bernama Ivory itu tampaknya memang pura pura tidak mengetahui dan tidak
mengenal siapa yang telah memerintahkan atau meng ordernya sehingga berani membawa 5 kg Sabu
lebih ke Indonesia melalui Bandara Soetta.. Ketika Penyidik melanjutkan pertanyaan tentang data
pribadi wanita negro yang sedang hamil 7 bulan itu, terungkap bahwa Ivory adalah seorang Warga
Negara Kenya dan tujuannya datang ke Indonesia adalah untuk Bisnis Rambut karena menurutnya
Harga Rambut manusia terutma rambut wanita murah dan indah , karena panjang sehingga mudah
dibuat Wig atau Rambut Palsu yang di pakai oleh Wanita Africa yang biasanya rambutnya keriting dan
susah dibentuk .
Menurut pengakuannya Ivory adalah Sarjana Psikologi yang mempunyai seorang Kakak Lelaki dan
adik seorang wanita di Nairobi ibukota Kenya Afrika. Tetapi alih alih menjadi seorang Psikolog Ivory
menjalankan Bisnis rambut yang banyak dicari dan dibutuhkan oleh para pengusaha salon kecantikan
dan penata rambut di Afrika begitu paling tidak tuturnya. Lalu ketika penyidik melanjutkan pertanyaan
agar menceritakan perjalanannya sehingga akhirnya tiba di Indonesia.
Pada awalnya dari Nairobi Kenya Ivory terbang ke Abuja di Nigeria untuk menemui seorang wanita
yang mempunyai salon kecantikan besar di Kota Abuja, wanita itu bernama Catrine dan merupakan
relasi atau pelanggan Ivory dalam bisnis jual beli rambut.
Tetapi kemudian Caterine menawarkan Ivory untuk terbang ke Indonesia dan mencarikan rambut orang
Indonesia , begitu cerita Ivory kepada penyidik dan selanjutnya Caterine membelikan tiket pesawat
pulang pergi Abuja Jakarta . Maka singkat cerita berangkatlah Ivory ke Jakarta dengan menggunakan
maskapai penerbangan Qatar Airways dengan route Abuja ke Doha di Qatar kemudian dari Doha di
lanjut ke Jakarta.
Adapaun yang membelikan Tiket pesawat terbang itu menurut keterangan Ivory adalah seorang yang
bernama George yaitu saudara lelaki Caterine dan Tiketnya itu pun di kirim ke handphone Ivory
oleh George..Karena Ivory tidak diberikan tiket pesawat itu langsung ketangannya melainkan secara
online ..Selanjutnya ketika Ivory tiba di Bandara Abuja dia ditemui seorang prtugas berseragam yang
membawakan sebuah troley berisi beberapa Tas Koper besar ketika Ivory sedang berdiri Check In
didepan Check In Counter.
Dari keterangan Ivory Troley berisi Tumpulan Tas Koper besar itu berada disampingnya tidak
ditanyakan baik oleh Petugas berseragam yang mendorong Troley itu maupun oleh petugas Check in
Counter.disitulah anehnya cerita Ivory yang penuh kejanggalan .
Karena biasanya Petugas Check in counter akan menanyakan apakah anda membawa bagasi dan jika
Troley berisi Tas Koper Besar itu miliknya tentu Ivory akan mengakuinya , tetapi menurut cerita Ivory
dia tidak membawa tas lain kecuali ransel yang di punggungnya dan tas selempang yang disandangnya.
Lebih janggal lagi ketika Ivory ditanya oleh penyidik apakah petugas berseragam yang mendorong
troley berisi tas tas koper dan mendekati nya disisinya disaat dia berdiri didepan check in counter tidak
menyapa dan tidak mengkonfirmasi dengan pertanyaan apakah ini tas tas anda tetapi katanya langsung
meletakkan tas tas itu ke Ban Berjalan atau Conveyor Belt yang akan mengangkut tas tas itu kedalam
bagasi pesawat.
Setelah berdiri didepan Check in Counter karena Ivory sedang dalam keadaan hamil oleh petugas
diarahkan agar ke Bagian Kesehatan Bandara untuk memastikan bahwa dia Layak untuk bepergian
dengan pesawat .Lalu ketika ditanya bagaimana dengan Tiket, Paspor dan Tiket Bagasinya Ivory
menjelaskan bahwa sesaat ketika dia beranjak ke bagian kesehatan Bandara Tiket Bagasi dan Paspornya
ditinggal di meja Counter . Dan dengan diantar seorang petugas Qatar Airways lainnya Ivory menuju
ke ruang pemeriksaan kesehatan , lalu setelah pemeriksaan kesehatan selesai dan Ivory dinyata kan
layak untuk bepergian dengan pesawat terbang , cerita Ivory dia langsung di ajak naik ke pesawat
melalui garbarata , itu jembatan yang menghubungkan apron bandara dengan pesawat dan masih di
iringi oleh seorang petugas , lalu karena Ivory tidak kembali ke Check In Counter dimana dia
meninggalkan Paspor dan Tiket Bagasinya , seorang petugas Qatar Airways lainnya mendatangi dia di
garbarata sebelum masuk kepesawat dan menyerahkan paspornya begitu keterangan Ivory kepada
penyidik
( To be Continued ) Ceita Berlanjut .....
jakartadiplomats.com - agung suyono - criminal story teller
0 Komentar