Senator Eni Sumarni Terima Penghargaan Tokoh Perdamaian Pancasila


JAKARTADIPLOMATS.com, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Daerah RI, Senator Dra. Ir. Hj. Eni Sumarni, M.Kes mengaku senang ternyata masih ada orang-orang yang peduli tentang pentingnya hidup berdampingan secara damai.

Hal itu diungkapkan oleh Eni Sumarni dalam acara terpilihnya ia menerima penghargaan sebagai Tokoh Perdamaian Pancasila yang diselenggarakan oleh Visions of Peace Initiative (VOPI) di Danau Sentani, Senayan Park, Jakarta, Selasa (1/8/2023).

Visions of Peace Initiative memberikan penghargaan Eni Sumarni sebagai Tokoh Perdamaian Pancasila, sekaligus resmi meluncurkan buku dengan tema perdamaian berjudul “The Art of Peace” Volume 1.

“Saya bersyukur pada Tuhan bahwa masih ada orang-orang yang peduli terhadap perdamaian  ditengah kemelut yang sudah diambang pintu perang dunia. Ini jeritan hati masyarakat yang diakomodir dalam satu bentuk buku yang “The Art of Peace”, buku Perdamaian itu sangat berisi inspirasi, atau harapan-harapan dari masyarakat terutama  tentang pesan anak-anak tentang perdamaian,” ujar Eni, DPD RI Jawa Barat ini kepada awak media.

Oleh sebab itu, ia menyatakan sangat tertarik dan sangat perhatian serta mengapresiasi terhadap terselenggaranya acara yang digagas VOPI tersebut.

“Ini adalah visi yang sangat luar biasa, harus digaungkan karena perdamaiandi dunia inisangat dibutuhkjab saat ini. Karena tiba-tiba Ukraina perang dengan Rusia, ini dampak global kita termasuk ekspor kita ya. Ini juga yang membuat saya terus memotivasi, memberi pesan, dorongan dan support misi perdamaian. Tidak hanya lokal tapi di internasional juga,” ujarnya.

Selain Eni Sumani, Tokoh Perdamaian Pancasila juga diberikan kepada Anggota DPD RI, Senator H. Fachrul Razi, S.I.P., M.I.P. Ia memberikan dukungan penuh untuk karya anak bangsa ini dan secara langsung meluncurkan buku fenomenal dan bersejarah ini.

Diketahui, buku “The Art of Peace” merupakan penghargaan bagi ribuan peserta yang ikut dalam program Visions of Peace Initiative dan merupakan aklamasi bagi para peraih penghargaan yang karyanya diwakili.

Buku ini merupakan presentasi sepenuh hati dari visi harapan seorang anak untuk masa depan yang lebih baik dengan kesopanan, martabat dan hidup berdampingan secara damai.

Dengan ukuran 59,4 x 84,1 cm, buku ini masuk dalam rekor Buku Terbesar Dengan Tema Perdamaian di Dunia yg diberikan oleh Royal World Records.

Sejak didirikan pada tahun 2017, Visions of Peace Initiative berkomitmen untuk memotivasi anak muda Indonesia untuk menggunakan bakat seni mereka untuk menyalurkan ide dan berbagi perspektif tentang toleransi, perdamaian dan penghormatan terhadap kemanusiaan.

Diketahui, sekolah, panti asuhan dan organisasi keagamaan, dari semua denominasi, telah mendukung Visions of Peace Initiative di seluruh Republik Indonesia termasuk yang diselenggarakan di daerah yang pulih dari bencana alam serta di daerah konflik kekerasan.

“Penting untuk mendorong pemuda indonesia, pelopor masa depan, untuk menghayati motto ini dan mengekspresikan diri agar orang lain belajar. Melalui presentasi artistik mereka tentang sebuah visi untuk hari esok yang damai mereka membantu diri sendiri dan rekan mereka untuk mengembangkan keadaan pikiran yang lebih toleran dan menghormati satu sama lain. Setiap peserta dalam inisiatif visi perdamaian menjadi duta perdamaian saat mereka membawa visi dan pemahaman tentang aturan emas ke rumah, sekolah, dan komunitas mereka,” ucap International Founder VOPI Princess Cheryl Halpern.

Bekerja sama dengan para pemuda usia 5 hingga 18 tahun, Visions of Peace Initiative telah mempromosikan kesopanan dan penghormatan terhadap orang lain dengan menganut etika timbal balik, juga dikenal sebagai aturan emas, sebuah nilai universal yang sangat penting untuk perilaku sosial sipil.

Etika timbal balik mengajarkan kita untuk “lakukan kepada orang lain sebagaimana anda ingin diperlakukan untuk diri anda sendiri dan sebaliknya, jangan lakukan kepada orang lain apa yang tidak ingin anda lakukan kepada diri anda.”

Itu adalah sebuah pesan yang menemukan ekspresi selama ribuan tahun dalam ajaran semua keyakinan. Itu juga sebuah konsep yang menjadi inti motto indonesia, “Bhinneka Tunggal Ika” karena tanpa menghormati keragaman baik dalam keluarga atau komunitas, tidak akan ada persatuan.

 


Royal World Records yang berbasis di Amerika Serikat telah menyatakan bahwa buku ini resmi dan terverifikasi telah berhasil membuat rekor sebagai Buku Terbesar Dengan Tema Perdamaian di Dunia.

Menurut Direktur Eksekutif VOPI Princess Natasha Dematra, sebelumnya buku ini sendiri telah diperkenalkan di Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Amerika Serikat pada beberapa waktu yang lalu.

“Kami berharap saat anda membaca buku ini, anda juga akan terinspirasi oleh karya seni para individu muda ini dan akan berkomitmen untuk merangkul aturan emas dan bergabung dengan Visions of Peace Initiative dalam upaya melanjutkan untuk mempromosikan hari esok yang lebih damai,” tutup founder VOPI Prince KPAA Dr. Damien Dematra. (***)

Posting Komentar

0 Komentar