JAKARTADIPLOMAT.com - Visions of Peace Initiative (VOPI) mengadakan acara tur perdamaian Hari Kemerdekaan Indonesia ke-78 bersama 5000 Anak di Surakarta, Cirebon, Bogor dan Jakarta.
Agenda kegiatan
beberapa hari berturut-turut yang dimulai pada awal Agustus 2023 ini merupakan
selebrasi Hari Kemerdekaan Indonesia dengan harapan dapat membawa pesan-pesan
perdamaian lewat seni, dimana anak-anak melakukan berbagai macam kesenian,
tarian dan aktivitas budaya untuk perdamaian.
“Suatu kehormatan bisa
merayakan kemerdekaan Indonesia bersama warga Indonesia. Semboyan nasional Indonesia,
Bhinekka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi satu, ini merupakan kekayaan warisan
kemerdekaan dan rasa hormat yang telah diwariskan dari generasi ke generasi
sejak abad ke-14," ucap International Founder VOPI Princess Cheryl
Halpern.
Menurutnya, peringatan
tahunan kemerdekaan Indonesia ini menegaskan kembali prinsip toleransi yang
terkandung dalam moto tersebut, terlepas dari tantangan masyarakat yang
ditimbulkan oleh penilaian dan kepentingan yang saling bertentangan.
"Setiap orang
Indonesia dapat berbangga dengan semboyan persatuan dan kebebasan yang tak
tergoyahkan selama bertahun-tahun ini," katanya.
Prince Damien Dematra
selaku founder Visions of Peace Initiative mengatakan, alasan Independence day
Tour Perdamaian ini diadakan untuk semakin mengobarkan semangat perdamaian dan
kemerdekaan. Kami harap tour ini dapat menginspirasi generasi muda Indonesia.
Bekerja sama dengan
para pemuda usia 5 hingga 18 tahun, Visions of Peace Initiative telah
mempromosikan kesopanan dan penghormatan terhadap orang lain dengan menganut
etika timbal balik, juga dikenal sebagai aturan emas, sebuah nilai universal
yang sangat penting untuk perilaku sosial sipil. Etika timbal balik mengajarkan
kita untuk “lakukan kepada orang lain sebagaimana anda ingin dilakukan untuk
diri anda sendiri dan sebaliknya, jangan lakukan kepada orang lain apa yang
tidak ingin anda lakukan kepada diri anda.”
"Itu adalah sebuah
pesan yang menemukan ekspresi selama ribuan tahun dalam ajaran semua keyakinan.
Itu juga sebuah konsep yang menjadi inti motto indonesia, “Bhinneka Tunggal
Ika” karena tanpa menghormati keragaman baik dalam keluarga atau komunitas,
tidak akan ada persatuan," jelas Prince Damien Dematra menambahkan.
Khusus di Surakarta
rangkain acara ini diadakan di Keraton Surakarta Hadiningrat, Pura
Mangkunegaran, dan lomba perdamaian diberbagai sekolah di Solo.
Dalam acara puncak yang
digelar di Sasono Mulyo Keraton Surakarta ditampilkan berbagai macam kesenian
kolosal dengan tema kemerdekaan dan perdamaian dan gelar budaya Nusantara
diantaranya tari Golek Puspadayu, tari Bambangan Cakil, dan Tari Dolanan.
Berbagai kesenian daerah dan Drumband juga ditampilkan oleh SD Kasatriyan
Keraton Surakarta Hadiningrat.
Dalam acara ini juga
diluncurkan untuk ketiga kalinya buku tema perdamaian berjudul “The Art of
Peace” Volume 1 sebagai bagian dari Tour Perdamaian ini. Buku ini merupakan
penghargaan (tribute) bagi ratusan ribu karya peserta yang ikut dalam program
Visions of Peace Initiative dari tahun 2017 dan merupakan aklamasi bagi para
peraih penghargaan yang karyanya yang telah terwakili.
Selain itu, buku ini
merupakan presentasi sepenuh hati dari visi dan harapan seorang anak untuk masa
depan yang lebih baik dengan kesopanan, martabat dan hidup berdampingan secara
damai.
Menurut Direktur
Eksekutif Princess Natasha Dematra dengan ukuran 59,4 x 84,1 cm, buku ini
secara resmi telah masuk dalam rekor Buku Terbesar Dengan Tema Perdamaian di
Dunia yg diberikan oleh Royal World Records.
Buku ini juga telah
diperkenalkan di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat.
Peluncuran buku ini meliputi 3 kota, yakni New York, Jakarta dan Surakarta.
“Saat kita berkumpul di
sini hari ini untuk peluncuran tur perdamaian kemerdekaan, mari kita rayakan
kemerdekaan Indonesia dan berikrar untuk mempromosikan “aturan emas” dan tujuan
perdamaian di mana pun kita berada dan dengan siapa pun kita terlibat,” tutup
Princess Cheryl Halpern yang datang khusus dari Amerika Serikat. (bro)
0 Komentar