Oleh: Saiful Huda Ems.

JAKARTADIPLOMATS.COM  -
Orang baik itu seperti matahari, air dan udara, semua orang pasti membutuhkannya. Namun orang yang dianggap baik kenyataannya tidak selalu sama, kadang memang benar-benar baik, kadangpula malah sebaliknya, jahat, rakus, tamak. 

Setau saya, Jokowi selama ini baru dianggap sebagai orang baik, dan anggapan itu berarti persepsi dari masing-masing orang. Bagi orang yang tajam penglihatannya (pikirannya), anggapan orang bahwa Jokowi itu orang baik adalah kekeliruan besar. 

Fakta menunjukkan, di masa kepemimpinan Jokowi, KPK hanya menjadi alat pemukul lawan-lawan politiknya. DPR hanya menjadi pendengung suaranya. Pajak untuk rakyat semakin banyak dan besar, disaat ekonomi rakyat mengalami penurunan drastis. Daya beli masyarakat semakin menurun, akibatnya banyak pedagang di pasar-pasar tradisional mengeluh karena sepinya pembeli.

Hutang negara melonjak gila-gilaan, korupsi besar semakin menjadi-jadi dan para pelakunya terlihat banyak yang dilindungi, atau kalau toh dihukum, hukumannya sangat ringan. Perjudian online semakin marak, korbannya kebanyakan rakyat kecil yang putus asa karena beban ekonomi, hingga berfantasi menjadi orang kaya mendadak dengan berjudi online. 

Aksi perusakan lingkungan terlihat ada di mana-mana dengan berbagai modusnya, mulai dari penggalian tanah untuk kegiatan usaha pertambangan, pembabatan hutan untuk ditanami ketela atau jagung dll. sebagai sarana mewujudkan ketahanan pangan, untuk perumahan dll. 

Dunia pendidikan kacau balau hingga banyak orang yang lebih memilih melanjutkan studi ke luar negeri daripada di negeri sendiri, yang selain mahal biayanya juga mutunya sangat jauh dengan tempat-tempat pendidikan di luar negeri. Pun demikian dengan dunia usaha, upah kaum buruh sangat minim bahkan lebih rendah dari harga makanan binatang peliharaan para pengusaha.

Orang-orang miskin yang ingin mencari pekerjaan di pabrik-pabrik, belum juga mulai bekerja sudah banyak yang ditarik pungutan jutaan rupiah. Penegakan hukum juga kacau balau, orang-orang yang bersalah banyak yang dibebaskan, sebaliknya orang-orang yang tak bersalah malah banyak yang dihukum.

Banyak orang-orang yang hidup dalam kemiskinan ekstrim, hingga mantan bintang sinetronpun sampai ada yang tinggal di bekas kandang kambing. Orang-orang melarat banyak yang terjebak di pinjaman online yang akhirnya meneror hidup mereka, sampai pada akhirnya mereka banyak yang bunuh diri. 

Di sisi lain keluarga Jokowi pamer hidup bermewah-mewahan, plesiran menggunakan private jet dan shoppingnya di Amerika. Mau jadi Wakil Presiden dengan caranya yang sangat mudah, ambil jalan pintas menggunakan palu hakim pamannya yang ada di MK. Ada lagi yang bermain di perizinan tambang dengan melanggar aturan, namun KPK tak berdaya untuk memeriksanya.

Kalau sudah saya ungkap sebegini terang benderangnya siapa Jokowi dan keluarganya, masihkah kalian menganggap Jokowi sebagai orang baik? Lebih gelinya lagi ketika orang-orang seperti kami sudah peras otak untuk menjelaskan keadaan sebenarnya dari Pemerintahan Jokowi, kamipun masih kalian anggap sebagai pembenci Jokowi.

Berhala Jokowi ini cepat atau lambat akan segera tumbang juga, entah melalui aksi masa ataupun melalui kesadaran masif Rakyat Indonesia yang sudah mulai mengerti betapa Jokowi sudah mulai jauh berubah, lupa diri lupa tanggung jawab moralnya sebagai Presiden Indonesia yang dahulu kita dukung bersama...(SHE).

22 September 2024.

Saiful Huda Ems (SHE). Lawyer dan Analis Politik.

Posting Komentar

0 Komentar