JAKARTADIPLOMATS.COM - 4 Oktober 2024 , Dewasa ini, para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) didorong untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai. Hal ini bertujuan agar mereka siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada sehingga dapat mengelola usaha dengan lebih efektif serta mampu bertahan dalam pasar yang semakin kompetitif. Asuransi Astra berupaya mendukung kesejahteraan para pelaku UMKM sekaligus perkembangan ekonomi bangsa, menghadirkan Program Kolaborasi Pembinaan UMKM Disabilitas ‘Limit Breaker’ - Langkah Menuju Kemandirian UMKM Disabilitas di Sentra Terpadu Inten Soeweno Cibinong, Bogor sebagai balai besar vokasional khusus para penyandang disabilitas. Program yang diselenggarakan pada 2 hingga 3 Oktober ini juga selaras dengan salah satu Astra 2030 Sustainability Aspirations terkait Diversity, Equity, and Inclusion (DEI), untuk meningkatkan inklusivitas para penyandang disabilitas di Indonesia agar mendapatkan kesempatan yang sama.
UMKM merupakan salah satu bidang usaha yang dapat berkembang dan konsisten dalam perekonomian nasional. Menurut Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, UMKM sendiri dianggap sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia, karena pada tahun 2023, UMKM berkontribusi sebesar 61% terhadap total produk domestik bruto (PDB) dan menyerap sekitar 97% dari total tenaga kerja. Peran aktif para pelaku UMKM dalam pertumbuhan ekonomi diantaranya seperti menghadirkan produk, layanan maupun lapangan kerja. Adanya program kolaborasi bersama Sentra Terpadu Inten Soeweno dan Alunjiva, platform peningkatan kapasitas serta kapabilitas disabilitas, bertujuan untuk membekali para pelaku usaha dengan keterampilan dan pengetahuan yang tepat guna dapat membantu pengelolaan bisnis secara efektif dan berkelanjutan, sehingga berkontribusi lebih baik pada pertumbuhan ekonomi bangsa.
Kegiatan ini diawali dengan Kick Off program pembinaan keterampilan kewirausahaan hingga pemberian bantuan sosial yang diberikan oleh Asuransi Astra kepada pelaku usaha guna meningkatkan perekonomian dan menyejahterakan kehidupan para pelaku usaha disabilitas. Selanjutnya, peserta akan melaksanakan program pembinaan selama empat bulan dan menerima dana bergulir dari Asuransi Astra. Diharapkan, program ini akan memberikan dampak positif dan memperkuat kemampuan wirausaha mereka.
Program dilanjutkan dengan talkshow yang bertemakan Basic Mentality Pelaku Usaha sebagai bentuk literasi dan edukasi yang berkualitas guna memperluas wawasan para pelaku UMKM. Talkshow akan menggali lebih dalam keraguan yang menghambat potensi seorang pelaku UMKM disabilitas dan memberikan cara untuk memperkuat mentalitas dasar yang dianggap sebagai fondasi dalam menghadapi tantangan, mengambil keputusan, dan memimpin tim mereka menuju kesuksesan. Dengan menghadirkan topik yang menarik dan dibawakan oleh para ahlinya, pada hari pertama, topik yang diangkat mengenai Bisnis dan Digital yang bertujuan untuk mengajarkan cara melakukan pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan usaha. Pada hari kedua, topik dilanjutkan dengan membahas mengenai Legalitas dan Media Sosial untuk Usaha yang membantu para pelaku usaha melengkapi dokumen yang diperlukan lebih pasti agar usaha mereka dapat berkembang dengan baik.
“Memastikan kesejahteraan UMKM disabilitas adalah bagian dari upaya kami untuk menciptakan ekonomi yang inklusif dan merata. Seperti yang kita ketahui, UMKM sendiri berperan penting dalam pembangunan negara melalui penciptaan lapangan kerja baru, penyediaan produk lokal berkualitas, dan inovasi yang berkelanjutan. Dengan menerapkan prinsip Diversity, Equity, and Inclusion (DEI), kita membantu ciptakan lingkungan yang memberikan kesempatan yang setara bagi semua orang tanpa ada yang tertinggal untuk turut berkontribusi dan berkembang. Hal ini tidak hanya memperkuat ekonomi, tetapi juga memperkaya keberagaman masyarakat, sehingga dapat membangun komunitas yang lebih tangguh dan berkelanjutan untuk semua.” Ujar Chief Compliance & Risk Management Asuransi Astra, Widya Adi Tjahjono.
0 Komentar