Rekonsiliasi Bangsa dan Negara Indonesia Demi dan Untuk Masa Depan Yang Lebih Baik dan Tangguh

 


JAKARTADIPLOMATS.COM - Siklus tujuh abad (0-7, 7-14, 14-21) dapat segera terwujud yang  ditandai kebangkitan, kesadaran dan pemahaman spiritual bangsa Indonesia, hingga menempatkan megara Indonesia (sebagai pewaris budaya suku bangsa Nusantara) mampu memimpin dunia, kata Sri Eko Sriyanto Galgendu, dalam pengantar diskusi bersama dengan segenap tokoh adat, aktivis dan kaum pergerakan di Sekretariat GMRI (Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia) Jl. Juanda No. 4 A, Jakarta Pusat, Kamis, 3 Oktober 2024.

Hadir diantaranya Uli Adam Malik, Hikmat Subawinata, Sonia Soema, Elly Yuniarti, Bongan, Dais Tirta, Human, Dodi Ilham, Monicas, Ridwan, Lukman Chenho, Saky Putri Utami, Akang Herman, Yidhantoro, Herman Medan, MJP. Hutagaol dan Bobby Beng Flora.

Acara diskusi yang meliputi berbagai masalah ini jadi mengerucut pada keberadaan serta peran serta warga  masyarakat adat dan keraton yang perlu mendapat perhatian serius agar dapat berkontribusi bagi bangsa dan negara Indonesia yang tengah gaduh merangkai masa depan yang lebih baik dan lebih beradab.

Tawaran Elly Yuniarti untuk mengantisipasi kondisi Indonesia hari ini yang semakin mencemaskan, kiranya perlu ada semacam upaya  koordinasi dengan seluruh elemen masyarakat yang harus dan wajib berperan bersama masyarakat adat dan keraton se Nusantara.  Persiapan untuk semua ini merupakan upaya  antisipasi terhadap berbagai alternatif kemungkinan yang bisa terjadi diluar dugaan banyak orang.

Forum diskusi pun sepakat untuk hadir dalam pertemuan pada tanggal 15 Oktober 2024 di Yogyakarta yang selaras dengan tujuan yang sama untuk dapat menyelamatkan bangsa Indonesia dari berbagai adanya  kemungkinan yang bakal terjadi saat peralihan kekuasaan dari Joko Widodo kepada Presiden Indonesia yang baru, Jendral H. Prabowo Subianto.

Amanat dari Paku Buwono XII bersama Gus Dur (Abdurachman Wahid) Banthe Fannavaro Mahathera dan Dr. KH. Habib Chirzin dan Cuk Suyase serta sejumlah tokoh nasional lainnya yang telah memberikan  kepercayaan kepada Sri Eko Sriyanto Galgendu untuk terus mengemban amanat tersebut. Dan akte pendirian GMRI pun yang ditandai tangani bersama sejumlah tokoh tersebut kini berada ditangannya. Karena itu, dia mengusulkan agar forum bersama yang mengedepankan semboyan "NKRI Jaya Abadi" ini jelas dan tegas untuk menjaga keselamatan dan kelangsungan pembangunan bangsa dan negara Indonesia  bebas dan  selaras dalam satu  pengertian  rekonsiliasi bangsa bangsa dan negara Indonesia, seperti yang akan digelar bersama tokoh spiritual, pemuka agama dan akademisi di Yogyakarta.

Untuk itu, tawaran Sri Eko Sriyanto Galgendu agar forum bersama ini lebih taktis dan strategis idealnya diwadahi oleh GMRI sebagai gerbong pemersatu para tokoh, pemuka agama serta kalangan akademisi.  Karena GMRI Gus Dur mewakili agama langit dan Dinueun Paku Buwono XII mewakili agama bumi. Sementara para tokoh pendiri GMRI lainnya mewakili agamanya masing-masing.

Jadi pertemuan pendahuluan yang diharap berlangsung pada 15 Oktober 2024 di Yogyakarta itu, perlu dipertimbangkan untuk lebih dipercepat pada 10 Oktober 2024 agar upaya penyelarasan konsep serta makna  pemahaman terhadap   rekonsiliasi bangsa dan negara Indonesia dapat menjadi kesepakatan yang bulat bersama seluruh elemen bangsa yang meliputi seluruh aspek yang diharap dapat menjadi hasil yang dicapai untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang tidak diinginkan bakal terjadi, saat peralihan kekuasaan dilakukan dari Joko Widodo kepada Presiden terpilih, Jendral H. Prabowo Subianto.

Yang pasti, tujuan utama GMRI untuk.melakukan  rekonsiliasi bangsa dan negara Indonesia, tandas Sri Eko Sriyanto Galgendu adalah demi dan untuk keselamatan dan kelanjutan dalam membangun bangsa dan negara Indonesia agar dapat lebih baik, lebih mandiri, dan berdaulat serta memiliki kepribadian yang tangguh hingga disegani dalam pergaulan dengan berbagai bangsa di kancah internasional.

Acara diskusi yang santai namun tetap serius membahas berbagai topik yang mengemuka saat  menjelang pergantian Presiden Indonesia ini, terus berlanjut di Wedang Uduk Mabes, Food Truck di kawasan kuliner malam Jalan Juanda, Jakarta Pusat hingga tengah malam.

Posting Komentar

0 Komentar