Sukabumi, Jakartadiplomats.com - Perempuan Tani HKTI (Pertani HKTI) Jawa Barat membantu masyarakat terdampak bencana alam di Kabupaten Sukabumi, dengan menggelar kegiatan operasi pasar bersubsidi di kantor kecamatan Cikole, Sukabumi, Selasa, (10/12/2024).
“Seluruh hasil penjualan akan didonasikan untuk membantu masyarakat terdampak bencana alam di Kabupaten Sukabumi,” kata ketua Pertani HKTI Jabar, Hj. Resna Oktaviana.
Menurut Resna, kegiatan operasi pasar subsidi ini dalam upaya mendukung ketahanan pangan dan membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan.
“Kami ingin menunjukkan bahwa sektor pertanian lokal dapat menjadi pilar penting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus memberikan dampak sosial yang luas. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan ini,” ujar Resna Oktaviana.
Operasi pasar subsidi Pertani HKTI DPD Jabar ini bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat.
Pertani HKTI Jabar menghadirkan beragam sayuran segar
berkualitas yang dijual dengan harga petani. Langkah ini merupakan wujud nyata
upaya Pertani HKTI DPD Jabar dalam memajukan sektor pertanian lokal, sekaligus
memberikan akses kepada masyarakat untuk mendapatkan bahan pangan sehat dengan
harga terjangkau.
Tidak hanya sekadar menjual hasil pertanian, kegiatan ini juga mengandung visi misi sosial yang mulia Pertani HKTI dalam menjadikan pertanian tidak hanya sebagai sektor ekonomi, tetapi juga sarana solidaritas dan kebermanfaatan sosial.
Diketahui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukabumi mencatat bahwa banjir bandang, tanah longsor, pergerakan tanah, dan cuaca ekstrem melanda 33 titik di Kabupaten Sukabumi pada Selasa-Rabu, 3- 4 Desember lalu.
Banjir bandang ini mengakibatkan ratusan jiwa terdampak, 10 di antaranya dinyatakan meninggal dan dua warga masih hilang. Bencana tanah longsor terjadi di 13 titik, banjir di sembilan titik, angin kencang tujuh titik, dan pergerakan tanah di empat titik yang tersebar di 22 kecamatan.
Sebanyak 103 kepala keluarga atau 243 jiwa terdampak bencana ini. Sebanyak 46 kepala keluarga atau 93 jiwa dari mereka yang mengungsi ke lokasi pengungsian. Sebanyak 36 unit rumah rusak ringan, tiga unit rumah rusak sedang, dan satu rumah rusak berat akibat bencana tersebut.
Pemerintah Sukabumi memperpanjang masa tanggap darurat
terhitung dari 11 sampai 17 Desember 2024. Saat ini tercatat jumlah pengungsi mencapai
2.988 jiwa. Pelaksanaan pendistribusian bantuan masih terkendala karena masih adanya
ruas jalan yang terisolasi. (***)
0 Komentar